Tahukah anda jika profesi dalam bidang penjualan adalah salah satu profesi yang paling banyak dicari (baca : diiklankan) dalam beragam lowongan kerja sekaligus profesi yang paling potensial mendapat bayaran tinggi diantara profesi atau pekerjaan lainnya ?.
Sebaliknya, tahukah anda jika profesi dalam bidang penjualan adalah juga salah satu profesi yang paling dihindari bahkan dibenci oleh para pencari kerja ?.
Ironis, ya ?.
Tapi terlepas dari apakah anda menyukai atau membenci profesi dalam bidang penjualan, saya hanya perlu menyampaikan pada anda semua bahwa pada dasarnya dalam setiap profesi apapun selalu ada aspek MENJUAL-nya.
Dan anda juga perlu sadar bahwa kesuksesan karir anda juga berbanding lurus salah satunya dengan seberapa hebat anda dalam menjual. Mengapa begitu ?.
Baiklah, saya akan paparkan alasannya.
Entah apakah anda seorang psikolog, dokter, pengacara, terapis, manager akunting, pustakawan, perawat, bidan, ataukah murni seorang penjual (salesman), menjual adalah bagian yang inheren dalam setiap profesi atau pekerjaan.
Mengapa ?. Jawabannya jelas. Karena didalam profesi apapun selalu memerlukan setidaknya dua orang atau bahkan lebih. Satu orang bertindak sebagai penyedia atau penjual (jasa, produk) dan satu orang lagi berlaku sebagai pengguna atau pembeli (jasa,produk).
Nah, karena pola dasar yang semacam itulah maka peran komunikasi menjadi sesuatu hal yang sangat mendasar dan pasti terjadi diantara penyedia/penjual dengan pengguna/pembeli.
Lalu apa hubungannya dengan menjual ?. Tentu saja sangat berkaitan.
Transaksi penjualan (baca : menjual ide, barang, atau jasa) baru akan terjadi dengan syarat utama jika ada kesepakatan antara penjual dengan pembeli. Dan kesepakatan yang baik adalah yang menguntungkan kedua belah pihak.
Bukan yang menguntungkan salah satu pihak tapi membuntungkan pihak yang lain. Pun bukan pula yang menyengsarakan keduanya.
Lantas pertanyaannya adalah : bagaimana caranya agar kesepakatan yang menguntungkan itu dapat terjadi ?.
Anda bisa pergi ke toko buku untuk mendapatkan jawabannya. Ada banyak disana buku yang ditulis oleh para pakar penjualan, baik yang masih aktif maupun yang sudah veteran tentang bagaimana menjual. Atau jika anda punya cukup uang dan sangat bersemangat untuk menjadi seorang top producer, top agent, atau the greatest salesman in the world maka anda dapat menghadiri kelas-kelas pelatihan menjual atau mengikuti seminar motivasi. Ada banyak disana pembicara motivasional yang akan mengajarkan pada anda bagaimana cara misalnya : “ Menjual berlian termahal sedunia dalam tempo kurang dari 15 menit kepada selebritis terkaya Indonesia “.
Tetapi jika anda tahu, fakta tentang bagaimana menjual yang benar adalah sangat sederhana. Saya akan meringkasnya hanya dalam satu kalimat saja, yaitu,” Bapak, ibu (calon klien atau pelanggan potensial), ijinkan saya untuk menyimak apa yang ingin bapak, ibu sampaikan agar saya tahu barangkali ada sesuatu yang bisa saya bantu “.
Oke, simple kan ?.
Lalu bagaimana sekarang ?
Gampang saja. Jujurlah pada diri anda sendiri. Tanyakan pada diri anda dua pertanyaan ini :
1. Apakah anda sudah benar-benar menyimak apa yang disampaikan oleh klien, pelanggan (atau calon klien, pelanggan) potensial anda ?
2. Apakah cara bertanya anda kepada klien, pelanggan (atau calon klien, pelanggan) potensial anda sudah mampu mengungkap apa yang sebenarnya mereka butuhkan ?
Jika belum, maka komentar saya ringan saja. Lupakan apapun yang pernah diajarkan pada anda tentang penjualan dan bagaimana menjual. Itu semua tak akan banyak bermanfaat jika anda gagal menjawab dua pertanyaan diatas. Sebaliknya, jika anda cakap menyimak kebutuhan klien atau pelanggan anda dan anda lihai mengajukan pertanyaan yang mampu mengungkap kebutuhan sebenarnya dari klien atau pelanggan anda, lalu anda cekatan dan mampu memenuhinya, maka saya pastikan omzet anda akan segera meroket. Dan tentu anda patut dibayar mahal untuk itu.