Bagaimana rekan-rekan dan sahabat saya, sudah selesai membaca
bagian pertama dari artikel bersambung bertajuk “ Salah Pilih Jurusan Kuliah “
?
Semoga tulisan pada artikel bagian pertama dapat menjadi
tambahan kekayaan wawasan rekan dan sahabat.
Baiklah, untuk kali ini saya akan melanjutkan menjawab
pertanyaan kedua sebagaimana telah dituliskan di awal tulisan pada artikel bagian
pertama.
Pertanyaan kedua : anak saya memilih jurusan yang tidak
ngetrend saat ini. Apakah kelak anak saya bisa sukses ?
Jawaban : Sangat Bisa
!
Ya, ini memang suatu pertanyaan yang seringkali diajukan
oleh para orang tua terkait apakah suatu jurusan studi di perguruan tinggi yang
dipilih anaknya itu termasuk sedang ngetrend atau sebaliknya sudah dianggap
kuno atau usang.
Sebelumnya saya akan memaparkan terlebih dahulu apa itu
yang dimaksud dengan trend. Dalam bahasa Inggris Trend (kata benda) dimaknai sebagai
:
- General direction : arah atau petunjuk yang bersifat umum
- Tendency : kecenderungan
- Have a certain : memiliki sebuah kepastian
Dalam praktek kehidupan sehari-hari kata trend disifatkan
kepada sesuatu hal atau kondisi, atau kecenderungan yang sedang laris (banyak
dibeli atau dipakai oleh pembeli), sedang ramai, sedang banyak dicari, sedang
banyak dibutuhkan, atau sedang banyak dibicarakan.
Contoh paling nyata adalah saat anda mencari apa sih misalnya
yang saat ini sedang trend ? Mudah saja. Anda cukup mencarinya melalui google
trend. Maka seketika mesin pencari nomor wahid ini akan segera menyodorkan
kepada anda setumpuk informasi tentang apa saja yang sedang banyak dibicarakan
orang atau dicari oleh banyak orang di muka bumi ini.
Anda tentu dapat
mempersempit lagi pencarian anda tentang apa yang sedang trend saat ini berdasarkan kategori tertentu, misalnya tentang
trend makanan, minuman, pakaian, pekerjaan, buku, film, gadget dan lain sebagainya.
Kembali ke soal apakah bisa sukses jika seseorang memilih
bidang studi atau jurusan di bangku kuliah yangmana bidang studi atau jurusan tersebut
tidak sedang ngetrend pada saat ini ?
Menurut saya (setidaknya dari pengalaman pribadi selama sekolah dan memilih
jurusan di bangku kuliah, kemudian pengalaman selama bekerja, juga berdasarkan pengalaman
membantu memberikan konsultasi kepada beragam klien sejak tahun 1995, termasuk
pula berdasarkan studi literatur dalam bidang ilmu yang saya tekuni yaitu psikologi industri dan organisasi), saya
amat meyakini bahwa kesuksesan dalam bekerja atau berkarir itu pada dasarnya TIDAK
ditentukan oleh ngetrend atau tidaknya suatu jurusan kuliah atau bidang studi yang
dipilih selama belajar di sekolah atau perguruan tinggi, tetapi kesuksesan dalam
bekerja itu lebih merupakan RESULTANTE
(kombinasi dari beragam faktor yang saling terkait dan mendukung), yaitu :
A. Faktor
dari luar diri individu (external factors), yaitu :
- Sumberdaya yang tersedia di pekerjaan yang dipegang oleh individu
- Lingkungan kerja dimana individu bekerja
- Kompleksitas dari tugas pekerjaan yang harus dilakukan oleh individu
B. Faktor
dari dalam individu (internal factors), yaitu:
- Kepribadian dan Minat individu (Personality and Interest). Ini sering disebut sebagai komponen “Will Do”. Kalau dalam bahasa sangat sederhana komponen ini mewakili jawaban atas pertanyaan : “ Maukah individu itu melakukan pekerjaannya ? “
- Pengetahuan dan Kemampuan individu (Knowledge and Abilities, termasuk didalamnya bakat). Ini sering disebut sebagai komponen “Can Do”. Kalau dalam bahasa sangat sederhana komponen ini mewakili jawaban atas pertanyaan : “ Bisakah individu itu melakukan pekerjaannya ? “
- Keterampilan dan Pengalaman (Skill and Experiences, termasuk didalamnya keterampilan teknis dan non teknis seperti mengelola emosi, bergaul dengan sejawat, membuat prioritas dlsb ). Ini sering disebut sebagai komponen “Have Done”. Kalau dalam bahasa sangat sederhana komponen ini mewakili jawaban atas pertanyaan : “ Seberapa banyak dan baik kecakapan individu itu dalam melakukan pekerjaannya ? “
Nah, berkaitan dengan trend pekerjaan atau bidang studi
atau jurusan kuliah yang akan dipilih, maka hal terpenting yang harus kita
perhatikan adalah : apakah hal itu (trend pekerjaan atau bidang studi atau
jurusan kuliah) tersebut sesuai (kongruen) atau tidak dengan faktor-faktor
penentu kesuksesan kerja yang berasal dari dalam diri anak-anak kita (internal factor) ?
Contoh :
Misalnya saat ini yang sedang trend adalah bidang ilmu komputer
dan teknologi informasi (Computer Science and Information
Technology). Maka ada baiknya kita memahami
terlebih dahulu tentang dua hal yang berbeda terkait dengan ilmu komputer dan teknologi
informasi.
Pertama : ilmu komputer dan teknologi
informasi dalam konteks sebagai bidang keilmuan yang akan dipelajari. Dalam
aspek ini bidang ilmu komputer dan teknologi informasi itu sangat luas cakupan
keilmuan atau pengetahuan yang dapat dipelajari. Misalnya saja : Algoritma,
Pemrograman Komputer, Artifisial Intelligence atau AI, Rekayasa Perangkat lunak atau Software
Engineering, Pengolahan data atau Database, Operating System, Computer Network, Matematika Diskret,
Teori Bahasa & Automata, dlsb.
Kedua
: ilmu
komputer dan teknologi informasi dalam konteks sebagai peran pekerjaan yang
harus dijalani. Ini berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh seseorang saat
menjalankan tugas pekerjaannya dalam bidang ilmu komputer dan teknologi
informasi, misalnya :
- Apakah ia lebih dominan sifat kepribadian sebagai pemikir (thinker) ? Jika ya, maka nantinya ia akan lebih berpotensi untuk sukses kalau ia menekuni pekerjaan yang sifatnya merancang, mendisain sesuatu, berkreatifitas, mencipta, dan mengembangkan sesuatu terkait bidang ilmu komputer dan teknologi informasi. Pekerjaan yang dipegang dapat beragam misalnya : kepala pengembang perangkat lunak, systems disainer, coder dlsb. Contoh nyata hal ini adalah cerita tentang Bill Gates sang legenda Microsoft. Ia yang notabene sangat jenius dalam bidang komputasi justru gagal total saat memimpin tim kerja, tapi sangat sukses saat berperan sebagi creator atai developer program.
- Apakah ia lebih dominan sifat kepribadian sebagai pemimpin (leader) ?. Jika ya, maka nantinya ia akan lebih berpotensi untuk sukses kalau ia menekuni pekerjaan yang sifatnya mengatur, mengorganisir, membentuk tim kerja, menyemangati orang lain dlsb. Pekerjaan yang dipegang dapat beragam misalnya : manajer operasi, penyelia proyek, direktur kerjasama luar dlsb.
- Apakah ia lebih dominan sifat kepribadian sebagai penggalang dukungan (influencer) ?. Jika ya, maka nantinya ia akan lebih berpotensi untuk sukses kalau ia menekuni pekerjaan yang sifatnya mempengaruhi, membujuk, meyakinkan, mengajak orang lain dlsb. Pekerjaan yang dipegang dapat beragam misalnya : manajer marketing, eksekutif penjualan, direktur hubungan masyarakat dlsb.
- Apakah ia lebih dominan sifat kepribadian sebagai pelaksana/pendukung (doer/supporter) ?. Jika ya, maka nantinya ia akan lebih berpotensi untuk sukses kalau ia menekuni pekerjaan yang sifatnya membantu secara langsung melakukan pekerjaan teknis untuk orang lain, menjaga kekompakan tim, menyelesaikan keluhan pelanggan, dlsb. Pekerjaan yang dipegang dapat beragam misalnya : manajer pelayanan pelanggan, pengawas mutu, pengendali stok, dlsb.
Inilah empat pola kepribadian dasar manusia yang akan
berpengaruh besar dalam sukses atau tidaknya seseorang saat menjalankan
pekerjaannya. Tentunya dalam praktek keseharian empat pola dasar ini tidak akan
selalu sama untuk setiap individu. Pola kepribadian setiap individu pada
dasarnya adalah perpaduan atau amalgam
dari empat pola dasar tersebut. Nah, disitulah keunikan individual setiap orang akan
tercipta.
Jadi, dua orang yang sama-sama belajar ilmu komputer dan teknologi
informasi, misalnya, maka belum tentu keduanya akan sukses sebagai direktur
teknik ketika bekerja di sebuah perusahaan IT. Mungkin individu yang satu akan perform maksimal sebagai tenaga pemasar
produk atau jasa IT sementara individu yang satunya lagi akan lebih sukses
sebagai pembuat program komputer.
Terakhir, berkaitan dengan trend pekerjaan atau jurusan
kuliah, saya ingin menegaskan bahwa samasekali tidak ada jaminan bahwa sebuah
pekerjaan atau jurusan yang sedang trend pada saat ini akan tetap ngetrend dimasa
depan. Premis dasar dalam dunia kerja adalah : "Dunia kerja selalu dan akan selalu penuh dengan perubahan yang sangat dinamis".
Maka, memilih pekerjaan atau jurusan kuliah semata hanya
berdasarkan sedang ngetrend atau tidaknya suatu jenis pekerjaan atau jurusan
kuliah, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor pemengaruh kesuksesan kerja
seperti yang telah diuraikan diatas, sesunguhnya adalah suatu tindakan yang bisa dikatakan sebagai gegabah, sembrono dan tidak bijaksana.
Sekalipun jurusan kuliah yan dipilih oleh anak-anak kita
bukanlah suatu jurusan yang sedang ngetrend (setidaknya menurut persepsi umum
pada saat ini), tetapi jika ia memiliki ketiga unsur pemengaruh kesuksesan
sebagaimana yang telah saya uraikan diatas ditambah ia memiliki Passion atau
Panggilan Hidup atau Panggilan Jiwa pada bidang itu, maka yakinlah bahwa urusan
sukses hanyalah soal waktu yang cepat atau lambat pasti akan diraihnya.
Eh, ngomong-ngomong apa pula itu Passion atau Panggilan
Hidup atau Panggilan Jiwa ? Mengapa itu penting ?
Sabar, ya ? Kita akan sama-sama membahasnya nanti pada
bagian ketiga artikel bersambung ini.
Untuk sekarang sampai disini saja dulu. Nanti kepanjangan
bisa jadi malah ketiduran dan nggak beres membacanya.
Selamat membaca dan menunggu ….