Berdoa untuk Semua Orang


Jauh di sebuah pedesaan, seorang buruh tani yang miskin hidup dengan istrinya yang telah lama sakit. Entah penyakit apa yang dideritanya sehingga tak kunjung sembuh meski telah dibawa berobat kemana-mana.

Dibalut rasa putus asa yang sangat, pada suatu pagi buruh tani itu mengunjungi seorang kyai sepuh di desa sebelah untuk meminta doa agar diberikan kesembuhan.

Lalu kyai sepuh itu mulai berdoa. Dengan khusyuk ia meminta kepada Allah untuk menyembuhkan semua yang sedang sakit.

" Tapi tunggu sebentar, pak kyai ", kata buruh tani itu.

" Saya meminta pak kyai agar berdoa untuk istri saya, tetapi baru saja saya dengar pak kyai malah berdoa untuk semua orang yang sedang sakit. Bahkan pak kyai samasekali tidak menyebut nama istri saya. "

"Aku juga berdoa untuknya ", jawab pak kyai.

‘Ya, tetapi pak kyai berdoa untuk semua orang. Pak kyai mungkin akhirnya membantu tetangga saya juga yang sedang sakit, tetapi itu saya tidak suka. Kan saya yang datang kesini untuk meminta agar pak kyai mendoakan istri saya. Bukan tetangga saya atau orang lain, pak kyai. ", gerutu si buruh tani.

"Kamu tidak mengerti apa-apa tentang penyembuhan, anakku " kata kyai sepuh itu, " Dengan mendoakan untuk kesembuhan semua orang, saya sebenarnya sedang menambahkan doa saya kepada doa jutaan orang lain yang juga meminta untuk kesembuhan orang-orang yang sedang sakit.

" Jadi, dengan ditambahkan secara bersama-sama, suara-suara permohonan manusia itu mencapai hadlirat Allah dengan lebih cepat dan mampu memberi manfaat kepada semua orang. Tetapi jika dilakukan secara terpisah, maka doa-doa itu kehilangan kekuatannya dan tidak pergi ke mana pun."


© 2012 - 2019 by Sumiharso. Powered by Blogger.

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design