" Apakah ada yang lebih penting daripada doa, kyai ?" Seorang santri bertanya kepada kyainya.
Sang kyai diam sejenak. Sejurus kemudian ia menyuruh santrinya tersebut untuk pergi ke sebuah pohon di dekat tempat mereka duduk. Kyai itu lalu menyuruh santrinya untuk memotong salah satu cabang pohon.
Santri itu taat dan melaksanakan titah kyainya.
" Apakah pohon itu masih hidup ?" Tanya kyai itu.
" Ya masih, kyai. Hidup seperti sebelumnya. Tak ada yang berbeda. "
"Nah, sekarang kamu ke pohon itu lagi. Sekarang galilah tanah di sekeliling pohon itu sampai kau temukan akar-akarnya. Setelah itu potonglah akar-akar pohon itu.", lanjut kyai.
" Tapi, maaf kyai. Jika aku memotong akar-akarnya, pasti pohon itu akan mati.", jawab santri.
" Seperti itu juga antara doa dan iman. Doa adalah serupa dengan cabang-cabang pohon itu. Sedangkan akar pohon itulah yang disebut Iman," kata sang kyai.