Rumah 1000 Cermin

Dahulu di sebuah desa di kaki Pegunungan Ural yang terletak di sebelah barat Rusia, ada sebuah bangunan yang dikenal sebagai Rumah 1000 Cermin. Ada tahu, itu adalah sebuah rumah yang memiliki keunikan tersendiri dimana semua dinding, langit-langit, pintu, dan bahkan lantai rumah tersebut semuanya terbuat dari cermin.

Di desa itu pula tinggal dua ekor kucing kembar di rumah seorang petani miskin. Kedua ekor kucing ini - meski mereka lahir dari induk yang sama - justru memiliki sifat yang saling bertolak belakang. 

Kucing yang pertama dikaruniai bulu-bulu yang halus dan lebat. Tetapi sayang perangainya tak sepadan dengan kelembutan bulunya. Ia kasar dan suka mencurigai apapun yang dilakukan oleh saudaranya. Sehari-hari ia lebih sering nampak murung dan bersungut-sungut. Nyaris tak ada kebahagiaan di wajahnya.

Sementara itu adiknya, justru sangat periang dan senang membantu si petani. Hampir tak ada urusan di rumah petani itu yang tidak dikerjakannya. Bisa dikata ia menjadi hewan peliharaan favorit si petani.

Suatu hari, si kucing periang itu mendengar cerita tentang rumah 1000 cermin dan memutuskan untuk mengunjunginya. Ketika ia tiba disana, dia segera melompat dengan gembira ke pintu dan masuk kedalam rumah. 

Ia lalu mengintip melalui pintu dengan telinganya yang terangkat tinggi dan ekornya bergoyang mengibas kesana kemari penuh kegembiraan.

Yang sangat mengejutkan, ia mendapati dirinya menatap 1000 kucing periang lainnya dengan telinga yang juga terangkat tinggi dan ekor mereka yang mengibas bergoyang-goyang dengan gembira.

Melihat penampakan yang seperti itu kucing periang itu tersenyum gembira dan menyapa teman-teman barunya dengan suaranya yang penuh kebahagiaan ! 

Dia kaget karena sapaannya langsung dijawab dengan 1000 senyum lebar dan 1000 suara yang sama hangat dan ramahnya dengan suaranya.

Ketika dia meninggalkan tempat itu dan kembali ke rumah petani, dia berpikir, “Wow ! Ini adalah tempat yang sangat indah. Lain hari aku harus kembali lagi dan sering mengunjungi tempat ini ! "

Sesampainya di rumah petani ia lalu mengabarkan pengalamannya tersebut kepada kakaknya. Mendengar cerita adiknya yang terdengar berbunga-bunga dan penuh keceriaan, alih-alih bertanya penasaran, kucing pemurung itu malah mencurigai adiknya seolah telah menyampaikan kabar bohong !

Meski begitu, jauh di benaknya kucing pemurung itu ingin membuktikan juga apa benar hal-hal yang diceritakan oleh adiknya tersebut. 

Keesokan harinya pagi-pagi sekali kucing pemurung itu berangkat menuju rumah 1000 cermin.

Sesampainya disana, ia perlahan-lahan menaiki tangga yang menuju ke pintu masuk dengan kepala digantung rendah, penuh keraguan dan rasa curiga. 

Saat ia memasuki rumah, alangkah terkejutnya ketika ia mendapati dirinya melihat 1000 kucing pemurung yang nampak sedih, tidak ramah dan menatapnya lekat-lekat.

Saking terkejutnya karena melihat penampakan yang tidak disangka-sangka, secara naluriah kucing pemurung itu spontan memamerkan gigi-giginya yang tajam kearah kucing-kucing di depannya. 

Tapi betapa kagetnya ia ketika melihat pantulan wajahnya di dinding. Dia merasa ngeri menyaksikan 1000 kucing menggeram kembali kepadanya. Ia lalu bergegas pergi meninggalkan rumah itu dengan penuh ketakutan.

Saat meninggalkan rumah itu, ia berkata dalam hati, “Ya ampun, ini adalah tempat yang sangat mengerikan. Aku tidak akan pernah kembali lagi ke tempat ini ! "

Moral Kisah :
  1. Dunia ini adalah cermin. Ia memantulkan secara langsung apa yang ada didalam diri kita. Jika pikiran dan hati kita negatif maka perspektif kita terhadap lingkungan di sekitar kita juga akan negatif.
  2. Bagaimana orang lain berlaku kepada kita dan seperti apa kejadian yang kita alami, pada dasarnya adalah berbanding lurus dengan suasana pikiran dan hati kita.
  3. Manusia adalah jagat alit ( mikro kosmos ). Sedangkan jagat besarnya ( makro kosmos ) adalah alam semesta. Keduanya saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lain secara langsung. 


© 2012 - 2019 by Sumiharso. Powered by Blogger.

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design