Apakah Anda Juga Tahu ?
1. Bahwa CDC menggelembungkan angka kematian karena Covid-19 (khususnya untuk kasus yang tidak diisolasi) dengan cara menginstruksikan para tenaga medis dalam suatu arahan pada 24 Maret 2020 untuk menyebut semua jenis kematian sebagai akibat dari Covid-19 (di-COVID-kan), terlepas dari apakah pasien tersebut telah dites sebagai positif Covid-19 atau jika mereka memang sudah memiliki penyakit penyerta lain (komorbid). Hal ini telah meningkatkan ketakutan di kalangan masyarakat, dan pada akhirnya para dokter secara terbuka menyatakan bahwa mereka memang telah ditekan untuk menandai " Covid-19 " pada sertifikat atau akta kematian. Berikut daftarnya (dokter-dokter yang mengaku ditekan oleh CDC) :
Direktur Penyakit Menular Kris Ehresmann
Faktanya adalah bahwa 60.000 orang Amerika telah meninggal setiap minggunya, secara konsisten, sebelum dan sesudah ketakutan Covid-19 - data lebih lengkap ada disini - sementara itu kematian akibat influenza dan penyakit lain justru anjlok, bahkan untuk kasus kematian karena influenza nyaris tidak ada. Tidakkah ini sesuatu yang patut kita curigai ?
2. Bahwa CDC kemudian mengakui bahwa 94% kematian pasien memang karena mereka sudah memiliki kondisi yang mendasarinya (ada penyakit bawaan). Itu berarti bahwa dari 527.000 kematian yang dikaitkan dengan varian influenza yang disamarkan sebagai SARS-CoV-2, hanya 6% yang benar-benar disebabkan langsung oleh Covid-19, atau 31.620. Itu membuat tingkat kematian kasus sebenarnya menjadi 0,12% dari 27 juta kasus.
3. Oleh karena itu, tingkat kesembuhan untuk kasus Covid-19 sebenarnya adalah di sekitar angka 99,9%. Saat menggunakan populasi negara bagian sebagai penyebut, maka angka kematian bahkan lebih rendah lagi, hanya berkisar diantara 36 hingga 247 kematian per 100.000. Pada 19 Maret 2021, bahkan dengan angka yang direkayasa dan tes yang salah, CDC sampai pada tingkat kesembuhan sebagai berikut :
Usia 0 - 17 99,998%
Usia 18 - 49 99,95%
Usia 50 - 64 99,4%
Usia 65+ 91%
4. Bahwa CDC mengelompokkan pneumonia, influenza, dan Covid-19 menjadi epidemi baru yang disebut PIC untuk menggelembungkan angka kematian akibat Covid-19. Statistik CDC untuk minggu 3 Juli 2020 mengkonfirmasi bahwa pneumonia dan influenza bergabung dengan Covid-19 untuk menggelembungkan angka kematian. Laporan 5 Februari 2021 juga melakukan hal yang sama. Duplikasi ini digarisbawahi di halaman hasil pencarian, di mana hanya "(P&I)" yang disebutkan, tetapi grafik PIC baru akan muncul hanya setelah di-klik link-nya. Kematian akibat influenza telah turun dari 61.000 pada 2018 menjadi 22.000 pada 2020. Sementara itu malpraktek medis adalah penyebab utama kematian ketiga di AS.
5. Secara rata-rata rumah sakit dibayar sebesar $ 13.000 (setara Rp. 187.642.000,-) untuk setiap kasus Covid-19 yang masuk, dan $ 39.000 (setara Rp. 562.926.000,-) untuk setiap pasien yang menggunakan ventilator. Ada lebih banyak bukti bahwa dokter dan perawat mendapat perintah untuk menempatkan ventilator pada pasien yang dites negatif. Dengan kata lain hal ini sebenarnya cara yang efektif untuk membunuh mereka.